Obyek Wisata Candi Boko tagged posts

Obyek Wisata Candi Boko

Mengenal Obyek Wisata Candi Boko

Obyek Wisata Candi Boko merupakan salah satu tempat wisata yang cukup banyak di kunjungi oleh wosatawan baik domestik maupun internasional. Candi Boko adalah sebuah bangunan megah yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra. Istana ini awalnya bernama Abhayagiri Vihara (yang berarti biara di bukit yang penuh kedamaian). Bangunan ini didirikan sebagai tempat menyepi dan memfokuskan diri pada kehidupan spiritual. Bila Anda berada di istana ini, anda akan merasakan kedamaian sekaligus melihat pemandangan kota Jogja dan Candi Prambanan dengan latar Gunung Merapi yang indah.

Obyek Wisata Candi Boko terletak di 196 meter di atas permukaan laut. Areal istana seluas 250.000 m2 terbagi menjadi empat, yaitu tengah, barat, tenggara, dan timur. Bagian tengah istana terdiri dari bangunan gapura utama, lapangan, Candi Pembakaran, kolam, batu berumpak, dan Paseban. Sementara, pada bagian tenggara meliputi Pendopo, Balai-Balai, 3 candi, kolam, dan kompleks Keputren. Kompleks gua, Stupa Budha, dan kolam terdapat di bagian timur. Sedangkan pada bagian candi sebelah barat hanya terdiri atas perbukitan.

Bila Anda masuk dari pintu gerbang istana, anda akan langsung menuju ke bagian tengah. Dua buah gapura tinggi akan menyambut anda. Terdapat 3 pintu pada gapura pertama candi bisa Anda jumpai, sementara pada gapura kedua terdapat 5 pintu. Bila diperhatikan dengan cermat, pada gapura pertama akan ditemukan tulisan ‘Panabwara’. Kata itu, berdasarkan prasasti Wanua Tengah III, dituliskan oleh Rakai Panabwara, (keturunan Rakai Panangkaran) yang mengambil alih istana. Konon tujuan penulisan nama “Panabwara” pada gapura pertama adalah untuk melegitimasi kekuasaan serta memberi ‘kekuatan’ sehingga terkesan lebih agung dan memberi tanda bahwa bangunan itu adalah bangunan utama.

Sekitar 45 meter dari gapura kedua, terdapat sebuah bangungan candi yang berbahan dasar batu putih sehingga disebut Candi Batu Putih. Tak jauh dari candi batu putih, anda akan menemukan pula Candi Pembakaran. Candi itu berbentuk bujur sangkar (26 meter x 26 meter) dan memiliki 2 teras. Sesuai dengan namanya, candi itu digunakan untuk pembakaran jenasah. Selain kedua candi itu, sebuah batu berumpak dan sebuah kolam bisa Anda jumpai bila anda berjalan kurang lebih 10 meter dari Candi Pembakaran.

Terdapat pula sebuah Sumur yang penuh misteri akan ditemui bila Anda terus berjalan ke arah tenggara dari Candi Pembakaran. Konon, sumur tersebut bernama Amerta Mantana yang berarti air suci yang diberikan mantra. Kini air sumur tersebut, airnya pun masih sering dipakai. Masyarakat setempat mengatakan, air sumur itu dapat membawa keberuntungan bagi para pengguna air sumur tersebut. Bagi orang-orang Hindu, air sumur tersebut digunakan untuk Upacara Tawur agung sehari sebelum Nyepi. Penggunaan air sumur dalam upacara tawur diyakini dapat mendukung tujuannya, yaitu untuk memurnikan diri kembali serta mengembalikan bumi dan seluruh isinya pada harmoni awalnya. Kami MOZA TRANS YK yang merupakan perusahan jasa wisata jogja menyarankan anda berkunjung ke Candi Prambanan sehari sebelum Nyepi bila Anda ingin melihat proses upacaranya.

Melangkah ke bagian timur istana candi Boko, anda akan menjumpai dua buah gua, sebuah kolam besar berukuran 20 meter x 50 meter dan sebuah stupa Budha yang terlihat tenang. Dua buah gua itu terbentuk dari bahan batuan sedimen yang disebut Breksi Pumis. Gua yang berada lebih atas dinamakan Gua Lanang sedangkan yang berada di bawah disebut Gua Wadon. Persis di depan pintu masuk Gua Lanang terdapat sebuah kolam dan tiga stupa. Berdasarkan sebuah penelitian, diketahui bahwa stupa itu merupakan Aksobya, salah satu Pantheon Budha.

Meski Candi Boko didirikan oleh seorang Budha, istana ini memiliki unsur-unsur Hindu. Hal itu dapat dilihat dengan adanya Lingga dan Yoni, arca Ganesha, serta lempengan emas yang bertuliskan “Om Rudra ya namah swaha” sebagai bentuk pemujaan terhadap Dewa Rudra yang merupakan nama lain Dewa Siwa. Adanya unsur-unsur Hindu itu membuktikan bahwa dahulukala terdapat rasa toleransi antar umat beragama yang tercermin dalam karya arsitektural. Menurut sejarah, saat itu Rakai Panangkaran yang merupakan pengikut Budha hidup berdampingan dengan para pengikut Hindu.

Menurut sejarah pula bahwa istana ini adalah saksi bisu awal kejayaan di tanah Sumatera. Balaputradewa sempat melarikan diri ke istana Boko sebelum ke Sumatera pada saat terjadi penyerangan oleh Rakai Pikatan. Balaputradewa memberontak karena merasa sebagai orang nomor dua di pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno akibat pernikahan Rakai Pikatan dengan Pramudhawardani (saudara Balaputradewa). Setelah Balaputradewa kalah dan melarikan diri ke Pulau Sumatera, barulah ia menjadi raja di Kerajaan Sriwijaya.

Sebagai sebuah bangunan peninggalan sejarah, Istana Ratu Boko memiliki keunikan dibanding peninggalan lain. Bila bangunan lain umumnya berupa candi atau kuil, maka sesuai namanya istana ini menunjukkan ciri-ciri sebagai tempat tinggal. Hal ditunjukkan dari adanya bangunan berupa tiang dan atap yang terbuat dari bahan kayu, meski kini yang tersisa hanya batur-batur dari batu saja. Telusurilah wisata candi boko, maka anda akan mendapatkan lebih banyak lagi keindahan wisata di seputar kota Yogyakarta, salah satunya pemandangan senja yang sangat indah.

Silahkan hubungi Kami bila Anda ingin berwisata ke Obyek Wisata Candi Boko. Kami memberikan penawaran paket wisata serta paket sewa mobil yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda

More